Bandung – Sabtu, 26 April 2025 menjadi momen istimewa bagi SMK YPF Bandung yang berhasil menunjukkan potensi dan kreativitas siswanya dalam ajang Lomba Eskibisi Tari Campernik tingkat Kota Cimahi. Kegiatan yang berlangsung meriah ini diikuti oleh berbagai sekolah dari seluruh wilayah Cimahi dan Kota Bandung menampilkan beragam kreasi tari yang memadukan unsur budaya lokal dan inovasi modern. SMK YPF Bandung hadir sebagai salah satu peserta unggulan yang menampilkan tarian penuh semangat, kekompakan, dan makna mendalam.
Tim tari SMK YPF Bandung terdiri dari lima siswi berbakat, yaitu Ayda Nur Hamda dari kelas XI KA, Dewi Puspita dan Eca Khaerunisa dari kelas XI FI, serta Gessy Nurpadilah dan Almira Fira Aurellia dari kelas XI FKK. Kelima siswi ini telah mempersiapkan diri selama beberapa minggu dengan latihan intensif di bawah bimbingan guru-guru seni sekolah. Penampilan mereka berhasil memukau para penonton dan juri dengan gerakan yang enerjik, kostum yang memikat, serta koreografi yang sarat makna budaya.
Penampilan SMK YPF Bandung dalam kategori eskibisi tari Campernik bukan hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana penting untuk membangun rasa percaya diri dan semangat kolaboratif di antara para siswa. Dalam setiap gerakan tarinya, tim ini menampilkan pesan tentang keberagaman, semangat juang, dan penghargaan terhadap tradisi lokal. Hal ini menjadi wujud nyata komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan karakter dan potensi non-akademik peserta didiknya. Tarian ini disusun sebagai media pertunjukan dan hiburan, serta untuk mengekspresikan keindahan Kota Kecil yaitu Kota Cimahi. Untuk itu, Tari Campernik disusun dengan baik dan dipersiapkan dengan latihan yang panjang dan serius.
Keberhasilan penampilan ini tentu tidak lepas dari peran besar para guru pembimbing yang dengan sabar dan tekun mendampingi para siswa. Resa, S.Sn., Lala Tamala, S.Pd., dan Yeni Setiani, S.T. menjadi sosok di balik layar yang memberikan kontribusi penting dalam menyusun konsep tari, memilih musik, hingga merancang kostum yang sesuai dengan tema. Kolaborasi antara guru dan siswa ini menunjukkan bahwa proses belajar yang menyenangkan dan bermakna bisa tercipta di luar kelas melalui kegiatan seni dan budaya.
Menurut Resa, S.Sn., salah satu guru pembimbing, keterlibatan siswa dalam lomba semacam ini bukan hanya untuk mengejar prestasi, tetapi juga untuk membangun kepekaan estetika, kerjasama tim, serta cinta terhadap seni budaya bangsa. “Kami ingin anak-anak merasakan langsung bagaimana kerja keras, disiplin, dan cinta terhadap seni bisa membuahkan karya yang membanggakan. Ini juga menjadi pengalaman penting untuk mereka ke depannya,” ujarnya saat ditemui seusai acara.
Kehadiran SMK YPF Bandung dalam Lomba Tari Campernik 2025 membuktikan bahwa sekolah vokasi juga memiliki potensi besar dalam bidang seni budaya. Dukungan dari sekolah terhadap pengembangan minat dan bakat siswa dalam bidang non-akademik seperti seni tari menjadi salah satu indikator keberhasilan pendidikan karakter. Dengan semangat ini, SMK YPF Bandung terus berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja secara profesional, tetapi juga memiliki jiwa seni, etika, dan kepribadian yang kuat.